MARI BERDISKUSI
"Ada dua kondisi. Kalian bekerja disuatu perusahaan yang masih berkembang, namun skill dan ilmu kalian berkembang, atau di suatu perusahaan settle namun skill dan ilmu kalian stak!"
Diantara kalian mungkin ada yang berfikir, kenapa harus berdiskusi dalam dua ruang lingkup kecil tersebut.
Sesungguhnya, kondisi tersebut memang benar adanya dalam kehidupan nyata.
Ketika kalian berangkat lulus dari kampus, kalian akan memasuki dunia kerja dimana tawar menawar tentang pengalaman, ilmu dan skill kalian diuji. Kemudian ketika kalian mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang kalian mau, dan stak di dua kemungkinan hal tersebut. Apa yang kalian lakukan?
Jika gue berada di pilihan tersebut, gue memilih mengembangkan ilmu dan skill. Kenapa?
Bagi gue, kontirbusi kita terlatih dari tindakan-tindakan kecil, lalu menjadi tindakan yang besar. Dalam ruang lingkup yang masih berkembang, kita terlatih dalam melihat peluang, dan terbiasa dengan tantangan-tantangan dan bagimana kita menyelesaikanya. Dari situ lah sisi kepemimpinan kita berkembang.
Gue engga bilang banyak ya, tapi ada loh manusia-manusia yang berada dalam posisi kepemimpinan yang tinggi namun tidak memiliki sense of leadership. Dan hal ini timbul dari dua kondisi yang sedang kita diskusikan.
Apakah mereka sadar? mungkin! Apakah mereka mengembangkan sisi yang kurang dalam membangun sense of leadership mereka? belum tentu.
hal seperti ini lah yang menurut gue membuat sebuh bagian dalam perusahaan stak, tidak dapat berkontribusi seharusnya. Sehingga ada produktivitas yang hilang di dalam divisi bahkan departemen, God!
Kita tak menutup mata bila ada manusia yang lebih memilih stak, dengan kurangnya produktivitas, asal aman-aman saja, tidak bermasalah juga, tentunya ada. Tapi jika kita telaah hal ini seperti bom waktu yang tinggal menunggu kapan waktunya meledak.
Dan juga kita tidak menutup mata jika diperusahaan kecil yang memberikan banyak ilmu dan pengembangan, nantinya ketika settle akan mengalami stak produktivitas diakibatkan orang-orang yang tidak berkembang.
Atmosfir ini biasanya dipicu oleh kepemimpinan yang ada didalam tim tersebut, seperti:
1. Ada bawahan yang kreatif dan inovatif namun memiliki atasan yang "NO MAN" selalu bilang tidak pada sebuah ide secara subjektif.
2. Atasan yang tidak bisa brainstorming dan inspiring malah menyuruh bawahan seakan-akan itu budak mereka.
3. Atasan yang mengelu - elukan pengalaman dan achievement yang mereka miliki tapi tidak menjawab tantang masa kini.
Bisnis dan pasar itu dinamika, tantangan berubah maju seiring majunya perkembangan jaman. Achievement memang berharga tapi jika tidak menjawab dinamika saat ini, juga buat apa.
Apa yang akan kalian lakukan jadi anak muda? ingat kondisi ini tidak terjadi hanya disisi pekerja saja ya, banyak juga pembisnis yang mengalami kondisi tersebut.
Jika kalian berada dalam kondisi stak, saran gue :
1. Hindari Comfort zone dikondisi stak tersebut
2. Cari team sharing dan discuss yang bisa metallih ide dan wawasan kalian.
3. Ikuti kegiatan diluar rutinitas untuk melatih ide kalian.
4. ikut alur atasan di ruang lingkup yang stak boleh, tapi melatih skill komunikasi dan negosiasi untuk mengubah tim menjadi produktif juga penting. Ingat! Emosi ketemu Emosi ga akan membuahkan hasil, ada penurunan ego untuk membentuk aturan main yang diberlakukan atasan loh.
Kita anak muda adalah Agent of Change dengan cara-cara cerdas di era maju seperti ini, seharusnya resiko adalah tantangan bagi kita yang ingin berkembang.
Jika kalian saat ini masih dalam mindset pemalas dan menghindari resiko, sungguh sayang sekali kesempatan yang kalian habiskan untuk hidup di dunia ini.
Jangan sampai kalian orang yang datang dan pergi dari dunia ini, namun tidak dikenang akan suatu perubahan yang telah kalian lakukan, sebagai hasil yang telah kalian pelajari selama ini. Dan itulah yang disebut dengan pembuktian.
Kata-kata klasik tapi memang punya makna didalamnya.
"jika mereka bisa, kenapa aku tidak?"
Siapaun yang melihat post ini, tinggalkan argumen kalian di bawah, kita akan melanjutkan diskusi ini sampai kapanpun. Yeay!
Comments
Post a Comment